Hikmah ada di mana- mana, sedangkan pena adalah pengikatnya.
Berapa banyak ide dan rencana yang erlintas di benak kita. Akan tetapi, semua itu hilang bersamaan dengan berlalunya waktu karena kesibukan, banyak pikiran, dan ide- ide yang berjejalan.
Ada sebuah nasehat dari para uztad, guru, dan pembimbing kepada anak didiknya agar setiap murid memiliki buku kecil. Kemudian, setiap ide yang terlintas di pikiran di tulis dalam buku tersebut. Atau pertanyaan yang muncul, atau rencana yang tiba – tiba menyeruak dari dalam dirinya.
Ide adalah rezeki yang di anugerahkan ALLAH kepada anda. Bukanlah orang yang berakal dan pandai bila menyianyiakan rezeki ini atau tidak meresponya dengan baik.
Kerap kali ide mengunjungi anda hari ini. Namun barangkali, ide – ide tersebut baru bisa diimplementasikan setelah beberapa tahun kemudian. Jika ide – ide tersebut tidak tertulis di dalam buku sebagai pengikatnya, barangkali ide- ide tersebut akan hilang. Dan, anda menjadi seperti orang yang membuang tempat masakan di kala tidak ada daging. Kemudian, ketika sudah ada daging, namun tempat masakanya sudah tidak ada.
Dengan hati yang senang aku akan menulis pembicaraanku ini tentang nasehat di atas, supaya kita dapat mengaplikasikanya dari sekarang. Dari sela – sela membaca tema demi tema yang ada. Anda akan mendapatkan informasi atau lebih banyak hal lagi yang menarik hati anda. Atau, anda akan terilhami oleh sebuah pemikiran atau rencana kerja. Mungkin juga, anda memiliki penjabaran atau penafsiran pertentangan atas ide – ide yang ada.
Berapa banyak buku yang telah kita baca dan memberikan inspirasi kepada kita, namun kemudian kita melupakannya? Dan cahaya dari buku itu padam karena tidak di baca ulang dan di ingat lagi.
Dalam pembacaan secara cepat pada hari ini, para pendidik menyarakan kepada siswanya untuk menulis simpulan tentang materi yang telah di pelajari pada halaman paling atas. Hal ini dengan tujuan untuk membantu mereka dalam memahami isi buku dan untuk mengingat secara cepat setelah itu.
Sahabat – sahabatku yang berbahagia,
Sesungguhnya ide dan renungan adalah jalan terbukanya pintu akal. Jika kita meninggalkan dan mengacuhkan ide – ide tersebut, maka kita akan rugi. Bahkan, kita akan menyesal di hari yang tidak lagi bermamfaat penyesalan maupun kesedihan.
Pancaran Cahaya : Ketahuilah bahwa penulis yang baik dulunya adalah seorang pembaca yang baik.
Sumber: Disadur dari buku “Ide kecil untuk hidup yang lebih besar” karangan Asy-Syadzily
0 komentar:
Posting Komentar