Pages

Ads 468x60px

0

Labels

Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Maret 2012

Lima Hal Yang Paling Utama


Umar r.a berkata:
  1. "Aku telah memperhatikan semua teman, namun tidak ada teman yang lebih utama dari memelihara lisan.
  2. Aku telah memperhatikan semua pakaian, namun tidak ada pakaian yang lebih utama daripada wara'
  3. Aku telah memelihara semua harta, tetapi aku tidak melihat yang lebih utama daripada qana'ah
  4. Aku telah melihat semua kebaikan, namun aku tidak melihat yang lebih utama daripada ikhlas dalam beramal
  5. Aku telah melihat semua makanan, namun aku tidak melihat yang lebih nikmat daripada sabar.”

Menurut Ibrahim bin Adham, yang dimaksud dengan wara' adalah meninggalkan semua hal yang syubhat. Adapun meninggalkan semua yang tidak bermamfaat, itu namanya meninggalkan hal yang sudah semestinya. Rasulullah SAW bersabda: "Jadilah orang yang wara', niscaya engkau akan menjadi orang yang paling baik dalam beribadah".

Qana'ah adalah tidak mencari-cari sesuatu yang tidak ada pada dirinya dan merasa cukup dengan apa yang  ada padanya. Rasulullah SAW bersabda:
"Jadilah orang yang qona'ah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling pandai bersyukur kepada ALLAH. Cintailah manusia lain sebagaimana engkau mencintai diri-sendiri, niscaya engkau akan menjadi orang mukmin yang sempurna. Berbuat baiklah dalam hidup bertetangga, niscaya engkau akan menjadi seorng muskim yang baik. Kurangilah tertawa, sebab banyak tertawa akan membut hati menjadi mati."

Berkaitan tetang perintah berbuat bauk kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda:
"Hati itu diciptakan cenderung untuk orang yang berbuat baik kepadanya dan cenderung membeci orang yang berbuat buruk kepadanya"

Dalam kebaikan terdapat keridhoan manusia, sedang dalam taqwa terdapat keridhoan ALLAH. Barang siapa berhasil meraih keduanya, sungguh telah sempurna kebahagiaan dan nikmat yang diraihnya.

Orang baru disebut sabar apabila dia telah memenuhi tiga kriteria (ketika mendapat qadha' yang tidak disukainya) yaitu=
  1. Mampu mengendalikan diri dari membeci qadha' tersebut
  2. Mampu mengendalikan lisanya dari ucapan yang buruk,dan
  3. Mampu mengendalikan anggota badanya dari memukul,menyobek-nyobek pakaian, mencoreng-coreng muka, menaburi kepalanya denan debu, dan lain-lain(tindakan yang tidak baik dilakukan)
 
Sumber= Disadur dari buku Nashaihul Ibad “Nasehat-nasehat untuk para hamba” karangan Imam Nawawi al -Bantani

Selasa, 21 Februari 2012

Taqwa adalah sebab Terbesar yang Dapat Mengusir Kesedihan, Memperbanyak Rezeki, dan Memasukan Seseorang ke Dalam Surga


Thalaq bin Habib berkata,”ketika terjadi fitnah (cobaan) maka padamkanlah dengan ketaqwaan”, maka orang – orang bertanya,”Apakah taqwa itu?””Taqwa itu kau menjalankan ketaatan kepada ALLAH dengan petunjuk dari-Nya dan mengharap pahala dari-Nya. Juga meninggalkan kemaksiatan kepada ALLAH dengan petunjuk dari-Nya dan takut akan siksa-Nya”.

Sungguh di balik ketaqwaan kepada ALLAH ada faedah – faedah yang besar, baik di dunia maupun di akherat.

Faedah –faedah taqwa diantaranya :
  • Sebab masuknya seseorang ke dalam surga, ALLAH SWT berfirman :



    Itulah syurga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba kami.(Maryam [19] :63)
  • Salah satu sebab diterimanya amal,ALLAH SWT berfirman :







Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang Sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia Berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah Hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al-Ma’idah [5] : 27)
  •  Sebab dipermudah segala urusan, ALLAH SWT berfirman :









Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (Ath-Talaq [65] : 4)
  • Mengundang rezeki, ALLAH SWT berfirman :







Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Ath-Thalaq [65] : 3 )
  • Sebab terselamatkanya dari berbagai kehancuran, ALLAH SWT berfirman :





Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam [19] : 71-72)

ALLAH SWT juga berfirman :




Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa Karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita. (Az-Zumar [39] : 61
  • . Sebab dihapuskanya segala kesalahan dan diampuni dosa-dosa, ALLAH SWT berfirman :




Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, kami akan memberikan kepadamuFurqaan[607]. dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Al-Anfal [8] : 29)
  • Salah satu sebab berkuasa di bumi, ALLAH SWT berfirman :







Dan Demikianlah kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (Dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. kami melimpahkan rahmat kami kepada siapa yang kami kehendaki dan kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. (Yusuf [12] : 56-57)

  •           Sebab bertambahnya kebaikan, rezeki, dan berkah, ALLAH SWT berfirman :






Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al- A’raf [7] : 96)

Di dalam ketaqwaan terdapat seluruh kebaikan, barangsiapa yang dapat mencapainya maka dia akan mendapatkan kebahagiaan seluruhnya.

Tak kulihat bahagia…
,,,dalam tumpukan harta
Dalam taqwalah kurengkuh…
…bahagia sebenarnya
Taqwa kepada ALLAH
Sebaik bekal yang dikumpulkan
Bagi yang bertaqwa…
…di sisi ALLAH ada tambahan

Al Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali di dalam kitab Jami’ Al-‘Ulum Wa Al-Hikam menyatakan, “ Dasar dari taqwa adalah seseorang mengadakan sebuah penjagaan yang melindungi dirirnya dari sesatu yang dia takutkan dan khawatirkan. Taqwa seseorang hamba kepada Rabbnya yaitu apabila seorang hamba membuat suatu perlindungan antara dirinya dengan apa yang di takuti dari Rabbnya (kemarahan, kemurkaan, dan siksa-Nya) sehingga dia berlindung darinya, dengan cara melaksanakan ketaatan kepada-Nya dan menjahui kemaksiatan kepada-Nya,”

Sumber : Disadur dari buku “Selamat Tinggal Kesedihan” karangan Mahmud Al-Mishri 












Rabu, 25 Januari 2012

Trik Cerdas Memimpin Cara Rasulullah


Tak ada yang demikian besar pengaruhnya selain Rpsulullah SAW. Pengaruhnya tidak hanya dirasakan para sahabat dan orang – orang yang hidup sezamanya. Tapi juga dirasakan orang – rang yang terpaut ribuan tahun dengan belaiu. Hal ini mengambarkan betapa luar biasanya sosok Muhammad Rasulullah SAW.

Mengapa kepemimpinan Rasulullah SAW memiliki pengaruh luar biasa? Apa rahasianya? Dan bagaimana terapanya untuk mengembangkan bisnis atau organiasi anda?

Berikut beberapa tips – tips cerdas memimpin cara Rasulullah SAW yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari :
  1. Mengendalikan amarah
  2. Lapang dada untuk memberi maaf
  3. Berinteraksi penuh cinta dan kelemahlembutan
  4. Bersikap egaliter
  5. Meminta anak buah anda untuk memperlakukan anda sebagai orang biasa
  6. Jangan main – main, pilihlah mereka yang berkompeten
  7. Kedepankan melihat sisi positif dan kebaikan anak buah anda
  8. Ciptakan suasana kerja yang menyenangkan
  9. Ciptakan suasana kekeluargaan di lembaga
  10. Memberikan julukan yang baik
  11. Berpikirlah positif terhadap orang lain
  12. Berbuat adil terhadap anak buah
  13. Jangan pecah belah tim kerja
  14. Jangan pernah merasa gagasan anda yang paling benar
  15. Jangan terbiasa mencari – cari kambing hitam
  16. Pertahankan optimisme anda
  17. Ingat, lembaga yang anda pimpin adalah tanggung jawab anda
  18. Hargailah gagasan orang lain
  19. Terima dengan tulus semua masukan
  20. Lebih banyakmemberikan pujian dan jangan sering mengkritik atau menyalahkan
  21. Berikan sambutan terbaik untuk anak buah anda
  22. Verifikasi dan Klarifikasi
  23. Berani memberikan teguran
  24. Perlakukan anak buah anda dengan sangat manusiawi
  25. Bersikaplah realistis
  26. Mendelegasika tugas dengan cara yang terbaik
  27. Biasakan salaing terbuka dalam bekomunikasi
  28. Berikan kesempatan anak buah anak agar kritis dan kreatif
  29. Pembagian tugas yang jelas dan maksimalkan potesi yang ada
  30. Selesaikan krisis dengan cerdas
  31. Manajemen krisis
  32. Berikan kepercayaan kepada anak buah anda
  33. Jangan pernah tutup telinga anda
  34. Tepati kata – kata dan janji anda


Sumber : Disadur dari buku “Trik Cerdas Memimpin Cara Rasulullah” karangan Muhammad Abdul Jawwad

Minggu, 08 Januari 2012

Kiat – kiat Mencari Ilmu Agar Membawa Berkah Bagi Kehidupan

1.  Ikhlas karena ALLAH
-          Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan memperoleh  apa yang di niatkan. Barang siapa berhijrah karena ALLAH dan Rosul-Nya maka hijrahnya karena ALLAH dan Rosul-Nya, dan barag siapa hijrahnya karena dunia untuk diraihnya  atau karena wanita untuk dinikahinya, maka hijrahnya hanya mendapatkan sesuatu yang ia tuju dalam hijrahnya. (HR. Bukhari-Muslim)
2. Amalkan ilmu jauhi maksiat
-          Dari Malik bin Dinar rahimahullah, ia berkata,”Seseorang yang berilmu namun tidak mengamalkanya,maka nasehatnya selalu meleset dari banyak hati, seperti tetesan air meleset dari batu yang licin  “.
3. Tawadhuk
-          Dari Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah, ia berkata,”Sesungguhnya ALLAH SWT mencintai seseorang pandai yang tawadhuk dan membenci seorang pandai yang arogan. Barang siapa yang tawadhuk karena ALLAH, niscaya ALLAH wariskan kepadanya ilmu hikmah”.
4. Hormatilah Ulama dan majelis Ilmu
-          Hasan bin Ali r.a berkata kepada putranya,”Hai anakku, jika kamu bergaul dengan para ulama, maka jadilah kamu orang yang suka mendengarkan daripada berbicara, belajarlah mendengarkan dengan baik sebagai mana kamu belajar diam dengan baik, dan janganlah kamu memutus pembicaraan seseorang meskipun berbicara panjang, sehingga ia berhenti berbicara”.
5. Bersabarlah
-          Said bin Jubair rahimahullah berkata,”Seseorang tetap menjadi orang yang berilmu selama tetap belajat. Jika ia meninggalkan belajar dab mengira bahwa dirinya sudah cukup dengan apa yang dimiliki, maka ketika itulah ia menjadi orang bodoh.”
6. Teruslah Mencari
-          Al Khatib Al-Baghdadi meriwayatkan dari Al-Junaid bahwa ia berkata,”Tak seorangpun yang mencari sesuatu dengan sungguh – sungguh dan jujur kecuali ia pasti mendapatkan nya. Kalaupun tidak meraih semuanya, maka sebagianya.” 
7. Jujur dan amanah
-          Nabi bersabda,” Salinglah menasehati dalam ilmu, karena penghianatan seorang dirimu dalam ilmu lebih berat daripada penghianatanya dalam masalah harta. Dan sesungguhnya ALLAH akan menanyaimu pada hari Kiamat.” (HR. Thabrani)
8. Sebarkan dan Ajarkan
-          Dhahak bin Muzahim rahimahullah berkata, “Pintu pertama ilmu adalah diam, yang ke dua mendengarkanya, yang ke tiga mengamalkanya, dan yang ke empat menyebarkan dan mengajarkan”.
9. Zuhud terhadap dunia
-          Imam Al-Muhasibi rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa kalau sinar matahari di siang hari tidak bermamfaat bagi orang buta, begitu pula tidak akan bisa menerangi dengan cahaya ilmu selain orang yang bertaqwa. Kalau obat tak akan bermamfaat bagi orang mati, begitu pula adab dan etika tidak akan bermamfaat bagi orang yang suka mengklaim diri. Kalau hujan deras tidak akan menumbuhkan (apa pun) di atas batu licin, begitu pula hikmah tidak akan berbuah dalam hati yang gandrung kepada dunia”.
10. Menjaga dan Memamfaatan Waktu
-          Sebagai salafusaleh berkata,”Apabila datang kepadaku satu hari yang didalamnya aku tidak menambah ilmu yang bisa mendekatkan kepada ALLAH, maka hari itu tidaklah berarti bagiku.”
11. Kajilah Ilmu Berulang – Ulang
-          Dari Abdillah Ja’far bin Muhammad bahwa ia berkata, “Hati itu laksana tanah, ilmu adalah tanamanya, dan mudzakarah (kaji ulang) adalah airnya. Ketika siraman air terputus dari tanah, maka keringlah tanamanya.”
12. Sopan dan Milikllah Rasa Malu
-          Al Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah berkata, “Orang yang berilmu dan ahli berfatwa, tidak ada sesuatu yang ia butuhkan dari sikap santun, tenang, dam sopan. Itulah kelambu bagi ilmunya dan perhisanya. Apabila ia kehilangan hal itu, maka ilmunya seperti ibadah yang telanjang tanpa busana.”
13. Bersahabatlah Dengan Orang Saleh
-          Nabi SAW bersabda, “Janganlah bersahabat kecuali dengan orang beriman, dan jangan makan makananmu kecuali orang yang bertaqwa.” (HR. Tirmidzi)

Sumber : Disadur dari buku “13 Kiat Mencari Ilmu Menuai Berkah” karangan Dr. Anis Ahmad Karzun

Sabtu, 07 Januari 2012

Enam Perkara Yang Dirahasiakan ALLAH

Umar r.a berkata :
“ALLAH ta’ala menyembunyikan enam perkara dalam enam perkara yang lain, yaitu :
  1. ALLAH menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya
  2. ALLAH menyembunyikan murka-Nya dalam kemaksiatan seorang hamba-Nya
  3. ALLAH menyembunyikan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan
  4. ALLAH menyembunyikan para wali di antara manusia
  5. ALLAH menyembunyikan kematian dalam umur
  6. ALLAH menyembunyikan ‘ash-shalatul wustha’ (shalat yang paling utama) dalam shalat lima waktu”


ALLAH merahasiakan enam hal tersebut dalam enam hal yang lain maksudnya :
  1. Agar manusia bersungguh – sungguh dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya, sehingga tidak sepantasnya bagi siapa pun yang untuk meremehkan ketaatan meskipun sangat kecil, sebab boleh jadi justru di situlah ada ridha ALLAH
  2. Agar manusia mau menjahui segala bentuk kemaksiatan dan takut terjerumus ke dalamnya, sehingga tidak sepantasnya bagi siapapun untuk meremehkan kemaksiatan meskipun sangat kecil, sebab boleh jadi justru di situlah ada murka ALLAH
  3. Agar ada kesungguhan dalam “menghidupkan” seluruh hari dalam bulan Ramadhan, sebab-sebagaimana disebutkan dalam hadist- pahala ibadah sunnah dalam bulan Ramanhan sama dengan pahala ibadah wajib pada bulan selainya dan agar bersungguh – sungguh dalam mencari Lailatul Qadar sebab nilainya lebih baik daripada 1000 bulan ( 83 tahun 4 bulan )
  4. Agar manusia mau menghormati setiap orang dan tidak meremehkanya, sebab kalau seseorang meremehkan orang lain, boleh jadi orang yang diremehkanya itu justru wali ALLAH
  5. Agar manusia selalu mempersiapkan diri untuk menyambut kematianya, dan
  6. Agar seorang muslim betul – betul memelihara semua shalat wajibnya      


Sumber : Disadur dari buku “Nashaihul Ibad ( nasihat-nasihat untuk para hamba)” karangan Imam Nawawi Al-Batani