Pages

Ads 468x60px

0

Labels

Tampilkan postingan dengan label Arsitektur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Arsitektur. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Februari 2012

Tips – Tips Saat Merancang Denah Rumah Tidak Bertingkat (1 Lantai) Di Berbagai Luasan Lahan

  • Di lahan 60-100 m²
  1. Biasanya rumah pada lahan ini hanya teridiri dua kamar tidur dan satu kamar mandi untuk bersama. Fungsi ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur dapat dijadikan satu di  ruang serba guna
  2. Area carport harus memiliki luas yang cukup untuk minimal 1 buah mobil
  3. Semua ruang harus memiliki bukaan ke arah luar rumah untuk sirkulasi udara dan cahaya alami
  4. Sebaiknya teras depan di buat agak lebar supaya dapat dipakai  sebagai area penerima tamu
  5. Agar mudah digunakan,kamar mandi sebaiknya diletakan antara dua kamar tidur
  6. Usahakan luas bangunan tidak melebihi dari 60% luas lahan
  7. Usahakan ada halaman belakang sebagai area pengembangan dan area jemur
  8. Rumah pada lahan ini hanya cocok untuk keluarga kecil dan tidak disarankan untuk keluarga yang memiliki jumlah anggota lebih dari 4 orang
  9. Apabila dilakukan pengembangan rumah tinggal, disarankan pengembanganya ke arah belakang atau penambahan lantai bangunan, bukan pengembangan ke arah depan bangunan 
  • Di lahan 100-200m²
  1. Merancang rumah pada lahan 100-200 m² memiliki tingkat keleluasaan yang lebih tinggi dibandingkan lahan di bawah 100 m². Pada luas lahan ini, ruang-ruang yang di munculkan dapat di buat lebih luas atau lebih lengkap
  2. Biasanya pada lahan ini terdapat 2 kamar tidur atau lebih. Bisa juga di tambahkan area untuk pembantu atau area servis
  3. Kamar mandi bisa di buat lebih dari 1, dengan alokasi satu kamar mandi bersama, satu kamar mandi dalam kamar tidur utama, atau kamar mandi pembantu pada area servis
  4. Ruang serba guna sebagai area multifungsi dapat di buat lebih luas atau dapat pula dirancang dengan pemisahan ruang-ruang tertentu
  5. Dapat di buat sekat untuk ruang-ruang bersama, misalnya untuk menyekat ruang tamu dengan ruang serba guna, atau ruang serbaguna dengan ruang makan atau dapur
  • Di lahan lebih dari 200 m²
  1. Pada lahan lebih dari 200 m², dapat dirancang denah yang dapat memuat seluruh ruangan sesuai kebutuhan penghuni, baik dipindah maupun disatukan tanpa sekat
  2. Ruang  lengkap yang dapat di tampung di lahan ini berupa ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar tidur, dan kamar mandi
  3. Selain ruang-ruang di atas, dapat pula ditambahkan area servis yang terdiri dari garasi, kamar tidur pembantu, dan kamar mandi pembantu
  4. Garasi, kamar tidur pembantu, dan kamar mandi pembantu biasanya dibuat sejajar atau segaris untuk memudahkan akses keluar masuk dalam beraktifitas
  5. Area privat juga biasanya di buat sejajar atau segaris seperti area kamar tidur penghuni dan kamar mandi
  6. Ruang tamu harus selalu di batasi oleh sekat pemisah baik dinding masif maupun partisi, agar aktifitas keluarga tidak terganggu oleh aktifitas menerima tamu di ruang tamu

Sumber: Disadur dari buku “101 denah  rumah” karangan Choirul Amin, dkk

Sabtu, 04 Februari 2012

Fungsi Warna Dalam Interior


Sebagai bagian dari elemen seni rupa, warna memegang peran penting sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain

Berikut tips – tips yang bisa digunakan untuk memanipulasi ruang dengan mengunakan warna :
  • Memilih warna untuk mengubah suasana ruang
  1. Tentukan tema warna yang akan mendominasi interior bangunan
  2. Pilih komposisi warna yang akan mendukung gaya bangunan. Rumah bergaya etnik sebaiknya mengunakan komposisi warna tanah. Sementara warna – warna netral dipilih untuk rumah bergaya minimalis
  3. Aplikasi dapat ditampilkan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mewarnai salah satu bidang dinding. Suasana ruangpun akan terlihat berbeda dengan sebelumnya.
  • Memilih warna untuk menciptakan mood dalam ruang
  1. Pilih warna yang sesuai dengan kepribadian. Akan lebih baik jika  mengunakan warna- warna favorit.
  2. Jangan mengukan warna yang kurang disukai sebagai warna ruangan pribadi. Hal ini dapat menimbulkan ketidak nyaman berada dalam ruangan tersebut.
  3. Gunakan warna yang dapat dijadikan terapi tertentu misalnya warna hijau untuk penyembuhan, warna jinga untuk menambah nafsu makan, dan sebagainya.
  • Menciptakan batas ruang imajiner dengan warna
  1. Pilih dua warna yang sedikit kontras untuk menciptakan batas imajiner antar dua ruang yag berdekatan.
  2. Hindari memakai warna senada yang berdekatan
  • Memilih warna untuk mempercantik ruang
  1. Jangan ragu memakai warna – warna yang “tidak biasa”. Warna unik pada satu bidang dinding atau pojok ruang dapat membuat ruangan tampil cantik dan tidak membosankan.
  2. Gunakan warna – warna terang seperlunya. Pengunaan warna terang secara berlebihan justru akan mengurangi kecantikan interior ruang tersebut.

  • Memilih warna untuk menciptakan aksen atau fokal point dalam ruangan.
  1. Jika ruangan bernuansa putih gading, krem, hinga coklat, cobalah warna hijau daun atau ungu lavender sebagai warna aksen. Hindari warna kuning ke jinga Karena warna tersebut masih berdekatan dengan warna tema ruangan tersebut.
  2. Cobalah gunakan lingkaran warna untuk menemukan komposisi warna yang tepat, apakah itu warna kontras komplementer, split komplementer, tried, atau tetrad komplementer.

  • Memanipulasi ruang sempit agar berkesan luas atau lapang
  1. Gunakan warna – warna yang muda, misalnya putih, abu – abu muda, krem dan lain – lain. Wara tersebut mampu memanipulasi ruang sempit sehingga berkesan luas.
  2. Terapkan warna muda pada keseluruhan elemen interior seperti dinding, langit – langit, dan lantai.
  3. Pilih material berwarna terang untuk penutup lantai.

  • Memanipulasi ruang luas agar berkesan sempit
  1. Gunakan warna – warna yang hangat dan cenderung gelap.
  2. Aplikasi warna gelap pada satu atau dua bidang dinding untuk menghindari kesan monoton. Warna gelap dapat membuat ruangan luas terasa lebih sempit.



  • Memanipulasi ruang agar platfon ruang berkesan tinggi
  1. Gunakan warna cerah dan terang pada platfon misalnya biru muda atau putih
  2. Warna putih adalah warna netral yang paling aman digunakan untuk platfon. Warna ini juga akan memudahkan para penghuni rumah bebas menganti warna cat dinding ruangan.
  • Memanipulasi platfon tinggi agar berkesan rendah dan sesuai
  1. Warnai platfon dengan warna yang lebih gelap dari pada warna dinding ruangan. Sebagai contoh warna krem pada platfon dalam ruangan berdinding putih gading.
  2. Pilih furniture dengan warna yang lebih muda dari warna platfon untuk menambah kesan intim.
  • Memanipulasi lorong sempit agar bereksan lebar.
  1. Gunakan cat berwarna putih atau netral lainya yang terang.
  2. Aplikasikan warna putih dalam elemen dinding, platfon, dan lantai. Alhasil, terciptalah suasana yang nyaman ketika melewati lorong tersebut.
  • Memanipulasi lorong yang panjang agar berkesan lebih pendek.
  1. Beri sentuhan warna yang lebih gelap pada bidang dinding yang merupakan ujung dari lorong tersebut.
  2. Warna yang gelap tersebut secara tidak langsung juga menjadi aksen pada ruangan tersebut. 

Sumber : Disadur dari buku “A-Z warna interior rumah tinggal” karangan Wirania Swasty

Senin, 16 Januari 2012

Panduan Tepat Memasang Skylight

Tak hanya menjadikan rumah terang dan bersinar secara alami, pemasangan skylight mampu menghemat listrik karena anda tidak perlu menghidupkan lampu. Rumahpun semakin cantik dengan jendela transparan di atap ini. Berikut beberapa tips agar pemasangan skylight menjadi lebih optimal :

  1. Pilih ruangan yang besar untuk mengaplikasikan skylight. Idealnya ukuran ruangan mulai dari 7 x 7 meter persegi karena jika ukuranya kurang dari ini, ruangan akan menjadi panas, kecuali tidak ada jendela di dalamnya sehingga tidak memungkinkan terjadi sirkuasi udara. Untuk ruangan yang sempit, bisa mengunakan 1 – 2 genting fiberglass saja.
  2. Bangun rangka atap dengan kokoh karena skylight ini mengunakan material dari kaca. Rangka harus kuat dan kokoh, misalnya terbuat dari bahan logam berkontruksi kotak – kotak.
  3. Jangan khawatir skylight akan menimbulkan hawa panas di rumah. Antisipasi dengan memasang sklight tipe bukaan. Jadi, bisa menembus angin dan cahaya secara selang - seling. Gambaran skylight ini akan seperti panduan jendela kaca yang memasukan cahaya dengan jendela krepyak sebagai media keluar – masuk udara. Namun, waspadai jenis skylight ini karena akan menjadi celah masuk air hujan.
  4. Cermati jenis kaca yang akan digunakan. Sebaiknya lapisi kaca polos dengan kaca buram ataupun kaca film. Gunanya untuk menghindari efek cahaya berjumlah besar dari pengunaan kaca yang polos saja.       
  5. Khusus skylight yang berdekatan dengan ruang keluarga, anda bisa menghadirkan taman alami di bawah skylight ini. Sebab, sinar matahari yang terpancar langsung ke taman akan menghadirkan hawa alami di dalam rumah.
  6. Sebaiknya jangan mengunakan skylight yang terlalu lebar. Dikhawatirkan pada malam hari bakal merambatkan udara dingin pada dinding – dinding rumah anda.
  7. Skylight bisa menjadi “langit” di dalam rumah anda. Caranya, pasang saja di ruang bawah atap (attic). Di sini, anda bisa duduk – duduk sambil melihat langit biru nan cerah, tetesan air hujan ataupun bintang – bintang pada malam hari.

Sumber : Disadur dari “Koran Seputar Indonesia” edisi senin, 16 Januari 2012

Rabu, 11 Januari 2012

Prinsip Dasar Merancang Denah

Dalam merencanakan sebuah bangunan rumah tinggal, perancangan denah sangatlah penting. Dari gambar denah inilah kita dapat membaca model, bentuk, atau wujud rumah kita nantinya.

Pada hakekatnya, merancang denah sebuah rumah harus sesuai, keinginan penghuni atau pemilik bangunan rumah tinggal tersebut . Untuk itu, beberapa langkah berikut ini sebaiknya diikuti agar dalam perencanaanya tidak terlalu melenceng jauh dari apa yang dibayangkan nantinya.

  1. Pertimbangan jumlah penghuni
  2. Langkah ini berarti harus di hitung terlebih dahulu anggota keluarga yang akan menempati rumah tersebut. Jumlah penghuni rumah ini akan menjadi dasar utama dalam mengalokasikan kebutuhan ruang.
  3. Kebutuhan ruang penghuni rumah
  4. Setelah diketahui penguna yang akan menempati rumah tersebut, mulailah di reka – reka kebutuhan luas ruang yang sesuai dengan kebutuhan penghuni ruangan tersebut.
  5. Fungsi ruang
  6. Setelah kebutuhan ruang terdata, harus dipastikan kejelasan fungsi dan kegunaan ruang tersebut. Dengan demikian, dapat dipertimbangkan adanya kemungkinan menyatukan ruang – ruang yang fungsinya sama. Hal ini juga berguna sebagai bahan pertimbangan saat membuat alur sirkulasi ruang pada denah rumah kita.
  7. Kenyamanan
  8. Setelah mengetahui fungsi dari masing – masing ruang, langkah selanjutnya adalah memikirkan kenyamanan penggunaan ruang tersebut. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan mengatur penempatan pintu dan jedela, serta tata letak perabotan di dalamnya.
  9. Keamanan
  10. Keamanan merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan setelah kenyamanan. Keamanan memliki pengertian dan lingkup yang luas, di antaranya kekuatan struktur rumah, gangguan – gangguan yang tidak diinginkan, dan sebaginya.
  11. Nilai Estetika
  12. Nilai estetika meruapkan unsure tambahan yang sebaiknya di alokasikan ke dalam ruang – ruang yang ada di rumah. Dengan begitu rumah ini akan nyaman di pergunakan, aman dari gangguan apapun, serta indah dan sedap dipandang.

Setelah semua hal mendasar di atas terakomodasi, akan diperolah hasil yang maksimal dari sebuah perancangan denah rumah. Wujud bangunanpun akan sesuai dengan yang diharapkan sehinga di kemudian hari tidak terjadi penyesalan akibat salah merencanakan denah. Andapun dapat tersenyum puas karena “rumahku adalah istanaku”.


Sumber : Disadur dari buku “ 101 Denah Rumah” karangan Choirul Amin, Fenty Arifianti, Galih P. S. Putri.