Pages

Ads 468x60px

0

Labels

Selasa, 17 Januari 2012

Game Tak Membuat Otak Lebih Pintar


Sebagai orang tua, mungkin kesal sering melihat anak – anak kita terlalu sering bermain. Kejar – kejaran, sepak bola, bersepeda, naik turun tangga, dan sejenisnya. Sebagian orang tua lebih senang anak – anaknya bermain games computer daripada beraktifitas fisik. Bermain games, apalagi yang bersifat interaktif atau bergenre strategi, konon dapat membuat anak lebih cerdas dan cepat tanggap.

Namun, anggapan ini sepertinya harus kita ralat. Sebuah studi menunjukan, game yang dirancang untuk meningkatkan ketrampilan kognitif ternyata tidak membuat pemakainya lebih pintar. Setidaknya, inilah hasil riset oleh sebah tim yang diketuai Adrian Owen, asisten direktur unit Cognitive and Brain Scinces di medical Reserch Council Inggris.

Para peneliti merekrut peserta dari pemirsa acara sains BBC, Bang Goes the Theory. Lebih dari 8.600 orang berusia 18 – 60 tahun diminta untuk memainkan permainan asah otak online yang dirancang oleh para peneliti untuk meningkatkan memori mereka, pemikiran, dan ketrampilan lainya selama setidaknya 10 menit sehari, tiga kali seminggu.

Mereka dibandingkan dengan lebih dari 2.700 orang yang tidak memainkan permainan otak, tapi menghabiskan jumlah waktu yang sama untuk surfing internet dan menjawab pertanyaan pengetahun umum. Semua peserta di beri semacam tes IQ sebelum dan sesudah percobaan.

Para peneliti mengatakan mereka yang memainkan game asah otak tidak menunjukan peningkatan apapun dalam tes kecerdasan yang dilakukan. Sebaliknya, mereka yang berselencar di dunia maya menunjukan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

“Kemampuan yang di dapat lewat progam game ternyata tidak berdampak banyak pada hasil kognitif tes. Padahal soal tes pertama dan soal tes ke dua sangat mirip tapi kami tidak menemukan perubahan”. Kata Owen, dilansir Bignews Network dan dikutip kamis (22/4/2010). Hasil penelitian yang sepenuhnya di danai BBC ini dimuat di jurnal ilmiah nature.

“Jika anda (bermain game – game ini) karena mereka menyenangkan, itu boleh – boleh saja,” ujar Adrian Owen, peneliti utama studi tersebut. “Tapi jika anda mengharapkan (game – game ini) untuk meningkatkan IQ anda, data kami menunjukan hal ini tidak akan terjadi”. Akhirnya, dia pun menyimpulkan jika program game pelatihan otak hanya akan berdampak bagi kegiatan tertentu saja sesuai program yang dipelajari. Tapi tidak untuk meningkatkan kecerdasan otak.

Sumber : Disadur dari majalah ar – risalah edisi Januari 2011

0 komentar:

Posting Komentar