Sebagai orang tua,
mungkin kesal sering melihat anak – anak kita terlalu sering bermain. Kejar –
kejaran, sepak bola, bersepeda, naik turun tangga, dan sejenisnya. Sebagian
orang tua lebih senang anak – anaknya bermain games computer daripada
beraktifitas fisik. Bermain games, apalagi yang bersifat interaktif atau
bergenre strategi, konon dapat membuat anak lebih cerdas dan cepat tanggap.
Namun, anggapan ini sepertinya
harus kita ralat. Sebuah studi menunjukan, game yang dirancang untuk
meningkatkan ketrampilan kognitif ternyata tidak membuat pemakainya lebih
pintar. Setidaknya, inilah hasil riset oleh sebah tim yang diketuai Adrian
Owen, asisten direktur unit Cognitive and Brain Scinces di medical Reserch
Council Inggris.
Para peneliti merekrut peserta
dari pemirsa acara sains BBC, Bang Goes the Theory. Lebih dari 8.600 orang
berusia 18 – 60 tahun diminta untuk memainkan permainan asah otak online yang
dirancang oleh para peneliti untuk meningkatkan memori mereka, pemikiran, dan
ketrampilan lainya selama setidaknya 10 menit sehari, tiga kali seminggu.
Mereka dibandingkan dengan lebih
dari 2.700 orang yang tidak memainkan permainan otak, tapi menghabiskan jumlah
waktu yang sama untuk surfing internet dan menjawab pertanyaan pengetahun umum.
Semua peserta di beri semacam tes IQ sebelum dan sesudah percobaan.
Para peneliti mengatakan mereka
yang memainkan game asah otak tidak menunjukan peningkatan apapun dalam tes
kecerdasan yang dilakukan. Sebaliknya, mereka yang berselencar di dunia maya
menunjukan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
“Kemampuan yang di dapat lewat
progam game ternyata tidak berdampak banyak pada hasil kognitif tes. Padahal
soal tes pertama dan soal tes ke dua sangat mirip tapi kami tidak menemukan
perubahan”. Kata Owen, dilansir Bignews Network dan dikutip kamis (22/4/2010).
Hasil penelitian yang sepenuhnya di danai BBC ini dimuat di jurnal ilmiah
nature.
“Jika anda (bermain game – game ini)
karena mereka menyenangkan, itu boleh – boleh saja,” ujar Adrian Owen, peneliti
utama studi tersebut. “Tapi jika anda mengharapkan (game – game ini) untuk
meningkatkan IQ anda, data kami menunjukan hal ini tidak akan terjadi”.
Akhirnya, dia pun menyimpulkan jika program game pelatihan otak hanya akan
berdampak bagi kegiatan tertentu saja sesuai program yang dipelajari. Tapi
tidak untuk meningkatkan kecerdasan otak.
Sumber : Disadur dari
majalah ar – risalah edisi Januari 2011
0 komentar:
Posting Komentar